Sumenep, beritata.com – Dengan di undangnya Akhmad Ma’ruf Maulana sebagai narasumber dalam kegiatan Sumenep Investment Summit, menunjukkan bahwa dirinya sebagai seorang pengusaha putra daerah yang patut diperhitungkan dalam kesuksesannya.
Dalam kegiatan tersebut yang didapuk sebagai narasumber antara lain, Akhmad Ma’ruf Maulana (Ketum Saudagar Madura), Dr. Achsanul Qasasi (BPK RI), Tina Talisa (Stafsus Menteri Investasi/ Kepala BKPM), dan sebagai moderator Ketua BPC HIPMI Sumenep Achmad Yunus, dan juga dihadiri Bupati Sumenep, serta semua OPD di Kabupaten Sumenep.
Kegiatan yang dibagi menjadi 2 panel tersebut berlangsung di Edutorium Jagha Tembha UNIBA, tepatnya di Lingkar Barat Sumenep. Pada Panel ke 2 didapuk yang sebagai narasumber yaitu M. Ali Affandi (Ketua Kadin Kota Surabaya) dan Rois S. Maming (Ketum BPD HIPMI Jatim). Jumat (21/7/23).
Saat menjadi pembicara dalam acara Sumenep Investment Summit ini, Akhmad Ma’ruf Maulana menyebut mendukung penuh industri rokok rumahan di Madura sebagai upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan lokal yang ada.
“Harus kita dukung, bagaimana produk yang ada di madura ini berkembang, seperti rokok tadi, jadi kalau kita mau berkaca di Batam, Kabupaten Bintan dan lainnya itu, disana memproduksi rokok tanpa harus ada cukainya, dan itu sudah menjadi penghasilan di masyarakat lokal sendiri,” katanya.
Ma’ruf menjelaskan, jika Bupati di 4 Kabupaten yang ada di Madura semuanya kompok untuk produk rokok ini, maka tentu akan menjadi nilai tambah penghasilan dan penggerak ekonomi kerakyatan.
“Harus ada produk-produk unggulan yang ada di madura ini, tentu karena madura adalah penghasil tembakau, maka kita harus kompak menghadirkan produk rokok yang nanti perputarannya ya di madura,” terangnya.
Menurut Ma’ruf, kalaupun produk rokok dimadura ini harus dilabeli cukai, tentu tidak harus sama dengan produk rokok yang besar seperti yang sudah berjalan sejak lama, sehingga ini nanti akan bisa mendorong masyarakat untuk kreatif.
“kalau di daerah lain bisa buat rokok tanpa cukai dan memasarkannya di daerahnya sendiri, kita di madura juga harus bisa dong, selama Bupati di madura kompak semua, kemudian mengajukannya ke Menteri Keuangan, saya rasa itu bisa tercapai,” pungkasnya.
Siapa tidak kenal dengan Akhmad Ma’ruf Maulana, Bos PT Wiraraja Grup kelahiran pulau garam Madura. Kiprahnya sebagai pengusaha tidak perlu diragukan, dengan dikukuhkannya sebagai Ketua Umum Saudagar Madura menunjukkan dirinya dipercaya para pengusaha Madura yang terdiri dari empat Kabupaten dan pengusaha Madura yang tersebar di pelosok Nusantara.
Menggerakkan ekonomi kerakyatan di empat Kabupaten di Madura menjadi salah satu kiatnya. Pengalaman dirinya yang dirintis mulai dari nol hingga menjadikan dirinya seorang pengusaha yang bertaraf Internasional.
Kepedulian atas leluhur dan tanah kelahirannya, menjadi dasar dirinya untuk berbuat dalam pengentasan ekonomi khususnya masyarakat Madura. Mengejar ketinggalan dari kabupaten-kabupaten lain yang ada di Indonesia sudah menjadi tekadnya.
Dengan menggerakkan kaum Milenial dengan berkreasi dengan menggelar Golkar Young Entrepreneur (GYE) Madura tahun 2023. Wujud dalam mengembangkan serta membangkitkan pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan inovatif.
Dan masih dalam suasana memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, Ketua Umum Saudagar Madura Akhmad Ma’ruf Maulana bersafari keliling untuk memberikan santunan kepada ribuan anak yatim piatu di tiga Kabupaten di Madura yakni, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
“Semoga dengan adanya program (Akhmad Ma’ruf Peduli) ini dapat membantu anak-anak yatim piatu,” ungkap Ma’ruf.
Kegiatan sosial kepada masyarakat dan menyantuni ribuan anak yatim piatu terus di gerakkan oleh Owner PT Wiraraja Indonesia Grup. Kunjungan safari santunan anak yatim dimulai dari Kabupaten Sampang pada Selasa 18 Juli 2023, yang ke esok harinya dilanjutkan ke Kabupaten Pamekasan dan berakhir di Kabupaten Sumenep.
Sebagai Saudagar Madura, memiliki tanggung jawab untuk turut serta menyukseskan pembangunan di Indonesia Khususnya Pulau Madura sudah menjadi tekadnya. Dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat pulau harus bisa dijawab dengan karya nyata yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat luas.(int)