Sumenep, beritata.com – Sebanyak 18 paket yang baru dilelang. Dan 11 paket program peningkatan jalan tersebut sudah penandatanganan kontrak.
Belasan paket tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di tahun 2023. Seluruh proyek itu merupakan lanjutan peningkatan jalan yang sudah direalisasikan pada tahun 2022 lalu.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Agus Adi Hidayat menyampaikan, proses tender diupayakan berlangsung optimal. Diharapkan, tidak terjadi gagal tender sehingga harus diproses ulang karena berdampak pada waktu pelaksanaan.
Proyek peningkatan jalan itu diupayakan selesai sesuai target. Paling lambat, sebelum akhir Desember nanti harus tuntas secara keseluruhan.
”Sebanyak 11 paket tinggal tahap penandatanganan kontrak. Sekarang, ditambah 18 paket lagi yang masuk lelang,” sebutnya.
Dijelaskan Agus, proyek fisik APBD Sumenep tahun 2023 tidak direncanakan pada 2022. Sebab, pada akhir 2022 ada perubahan regulasi pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK). “Sebenarnya, DPUTR sempat membuat perencanaan pada 2022. Namun, akhirnya harus direvisi dan disesuaikan dengan peraturan yang baru,” terangnya.
Menurutnya, batas akhir penawaran 18 paket program peningkatan jalan tersebut Kamis (24/8). Agus mengungkapkan, proses lelang peningkatan jalan itu melalui tender biasa.
”Selama ini, untuk konstruksi memang belum pernah memakai tender cepat. Semuanya memang pakai tender biasa,” ucapnya.
Pasca lelang 18 paket program fisik itu, masih ada sisa paket lain yang akan dilelang. Namun, jumlahnya tidak banyak. Diperkirakan tinggal 2–3 paket.
”Semua paket program APBD ini paling lambat sudah selesai pada 20 Desember,” terangnya.
“Perencanaan program baru bisa dilakukan pada Maret 2023. Sebab, kami juga sedang merealisasikan proyek fisik yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Total anggaran belanja fisik bidang jalan tahun ini sebesar Rp 60,4 miliar. Perinciannya, Rp 24,3 miliar dari DAK dan Rp 36,1 miliar dari APBD Sumenep,” pungkas Agus.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep M. Muhri mengatakan, pelaksanaan program peningkatan jalan harus dikebut. Khususnya yang sudah dijadwalkan terealisasi tahun sekarang.
”Dari awal saya sampaikan, program fisik sebaiknya dilaksanakan pada awal tahun. Sebab, jika terjadi kendala, tidak sampai molor hingga akhir tahun. Apalagi sampai lompat tahun,” pungkasnya (int)