BeritaPeristiwa

PANGROMAT DZURRIYAH WALISONGO SUMENEP

866
×

PANGROMAT DZURRIYAH WALISONGO SUMENEP

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 07 24 at 00.11.40

Sumenep, beritata.com – Setelah ada hasil mufakat di Pondok Pesantren Al Akhsan Loteng Sarsore Kelurahan Karangduak Kecamatan Kota Kab. Sumenep, Perkumpulan Ormas Moderat PANGROMAT DZURRIYAH WALISONGO SUMENEP atau yang disingkat PARA WALI SUMENEP, kini kembali bertemu pada malam Rabu, tgl. 24 Juli 2024.

Diposko Para Wali Sumenep dalam pertemuan malam tersebut fokus kepada agenda rencana Maulid Nabi Muhammad SAW. yang rencananya akan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan mendatang dimana akan menghadirkan Syech Muhammad Amin Al Jailani salah satu Keturunan dari Syech Abdul Qodir Al Jailani.

Hal itu di sampaikan oleh KR. Mohammad Rusli selaku Ketua Pelaksana dalam agenda acara yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 22 September 2024.

“Disamping mengadakan Maulid Nabi sekaligus kami akan mempersiapkan Pengukuhan Pangromat Dzurriyah Walisongo Sumenep,” dalam keteranganya.

Sementara dalam sambutan lainnya KRB. Fajar Ali Al Makhzumi yang lebih dikenal Gus Ujang sekaligus Ketua Umum Pangromat Dzurriyah Walisongo Sumenep/Para Wali Sumenep menyampaikan “Kebersamaan itu penting dan tidak hanya menjaga serta menjalin Silaturrahim saja, tapi bagaimana menghasilkan yang lebih baik”.

Para Wali Sumenep alias Pangromat Dzurriyah Walisongo Sumenep, merupakan perkumpulan sosial keagamaan Islam yang mengakomodir kearifan lokal seni budaya dan ekonomi untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan identitas bangsa, serta untuk kemuliaan harkat martabat manusia.

Tujuan dibentuknya wadah perkumpulan ini adalah untuk melanjutkan ajaran Islam yang menganut faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebagaimana dakwah Walisongo.

Untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang bermartabat, berkeadilan bagi kemaslahatan, kesejahteraan dan kerukunan umat manusia, serta terciptanya rahmat bagi semesta alam.

Sedangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, Perkumpulan Pangromat Dzurriyah Walisongo Sumenep berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Perkumpulan ini akan berusaha serta menjaga kearifan lokal seni budaya, hal itu merupakan wujud kepedulian perkumpulan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai karakter dan jatidiri bangsa, sebagaimana yang pernah diajarkan dan ditinggalkan oleh para Walisongo.

Begitu banyak nilai kearifan dalam syiar diajarkan oleh Walisongo. Peran serta Walisongo yang membumikan Islam di Nusantara hingga bisa diterima oleh masyarakat luas, tentu bukan sebuah perjuangan yang mudah. Butuh waktu panjang dan strategi kearifan melalui seni budaya agar bisa diterima di Nusantara.

Nilai kearifan seni budaya yang pernah ditinggalkan tersebut tentu harus dijaga dan dirawat dengan baik.

Tak terkecuali, sejarah beserta peradaban yang ada di dalamnya seperti Asta/Bujuk/makam, obyek cagar budaya, seni budaya dan kearifan lokalnya. Jangan sampai peninggalan tersebut dijarah dan dirusak sejarahnya atau dibelokkan.

Melalui Para Wali Sumenep kami siap menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa dengan tetap mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuh Sekretaris Umum.

Diharapkan kedepan Para Wali Sumenep mampu memberikan kontribusi pada upaya pelestarian budaya dan kearifan, serta menumbuhkan kembali syiar seperti halnya yang pernah di lakukan oleh Walisongo

Hadir dalam pertemuan tersebut KR. Ali Ridho Assyarqowi (Sekretaris Umum), KHR. Jamali, KHR. Muzakki, KH. Barizi, KHR. Baidawi, KHR. Jazuli, serta perwakilan perwakilan Bani yang mempunyai sambungan Silsilah Keturunan ke Walisongo.

Sementara dalam sambutannya RAj. drg. Novi selaku tuan rumah sekaligus Bendahara Pelaksana, “Saya serta Suami drg. Doni sangat senang dan berterima kasih tempat kami di jadikan untuk berkumpulnya Pangromat Dzurriyah Walisongo Sumenep yang InSya Allah penuh barokah ini”. Yang langsung diaminkan oleh semua yang hadir.(red)