Sumenep, beritata.com – Klub ‘Mr Ball Billiard & Lounge’ yang berlokasi di Gedungan Timur, Gedungan, Kec. Batuan, Kabupaten Sumenep. seakan menantang Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 03 Tahun 2002 Tentang Ketertiban Umum. Sabtu (12/8/23)
Situasi dan kondisi Kabupaten Sumenep sungguh berbanding terbalik dengan Tagline ‘Bismillah Melayani’. Seperti kita ketahui di Kabupaten Sumenep terdapat beberapa Pondok Pesantren besar yang cukup di kenal di Indonesia.
Suasana hingar-bingar dan dentuman music yang begitu keras terdengar hampir di setiap malam dari klub Mr. Ball. Minuman keras dan music budaya impor sangat lekang dan kental di dalam klub tersebut. Hal ini jelas-jelas mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Apalagi Kabupaten Sumenep yang kita ketahui merupakan salah satu kabupaten yang agamis dari 4 kabupaten yang ada di pulau Madura.
Penegak Perda yang notabene Satpol PP seakan tuli dan tutup mata terhadap klub Mr.Ball yang jelas-jelas mengganggu ketertiban umun serta merusak moral masyarakat. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai agama dan kultur yang ada seakan terbaikan.
beritata.com melakukan pemantauan situasi dan kondisi kehidupan malam di kota kabupaten Sumenep selama beberapa pekan.
Keresahan masyarakat atas adanya klub Mr.Ball seakan tidak ada tindak lanjut serta tindakan nyata dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.
“Sungguh ironis Sumenep yang kita ketahui merupakan Kabupaten yang masyarakatnya agamis dan menjunjung tinggi adat dan kultur budaya lokal. Kenapa tidak ada tindakan sama sekali dari APH dan Satpol PP selama ini terhadap klub Mr.Ball,” jelas Ahnan JS (LSM Ketapeduli) pada beritata.com
“Mr.Ball sempat ditindak dan ditutup tahun lalu, kenapa sekarang bisa beroperasi lagi. Ada apa sebenarnya dengan Satpol PP dan APH?,” ujarnya.
beritata.com sempat menghubungi Kepala Satpol PP Sumenep Ach. Laili Maulidy saat melakukan pemantauan di lokasi pada Sabtu tengah malam dan tidak mendapatkan jawaban.
Munculnya virus yang merusak moral dan akhlak yang merusak serta melanggar larangan agama sudah merambah dan menjangkiti kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Sumenep.
Pada bulan Mei tahun lalu, Kepala Desa Gedungan Masjukun sempat menyampaikan, pihaknya mendapatkan keluhan dari warga dan beberapa tokoh masyarakat sekitar tentang aktivitas Mr Ball.
Bahkan, Kedua Pemedes yang berada berdekatan dengan Mr Ball Laouge and Billiard bersama tokoh masyarakat sekitar telah membuat surat aduan kepada stake holder yang ditanda-tangani bersama.
Masyarakat dan tokoh agama sangat berharap kepada Bupati, sebagai Kepala Daerah Kabupaten Sumenep bisa bertindak tegas dan menutup klub Mr.Ball di Bumi Sumekar ini.
Bupati yang bijak dan memperhatikan rakyatnya akan bertindak Tegas. Menutup semua tempat maksiat yang merusak moral dan akhlak rakyatnya.
Sampai berita ini diturunkan, mari kita tunggu apa tindakan yang akan dilakukan Pemda Kabupaten Sumenep terhadap Mr.Ball ? (red)
