BeritaPendidikan

Ketika Mutasi Guru SD/SMP Sumenep Terciderai Ulah Oknum

595
×

Ketika Mutasi Guru SD/SMP Sumenep Terciderai Ulah Oknum

Sebarkan artikel ini
Disdik Sumenep

Sumenep, beritata.com – Mutasi Guru SD/SMP sumenep terciderai ulah mknum, Rotasi atau akrab disebut mutasi tenaga pengajar dilingkungan pemerintahan daerah Sumenep tahun 2023 ini disinyalir terciderai oleh segelintir oknum, yang bermoduskan sebagai orang dekat Bupati Sumenep.

” ada beberapa oknum yang berperan sesuai tugasnya masing-masing, oknum non OPD ini yang berperan sebagai becking dari oknum Dinas Pendidikan, dan oknum Diknas Pendidikan inilah yang mengemas konsep mutasian seolah-olah sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan kesemuanya mengaku sama-sama orang dekat Bupati Sumenep”, ungkap Ibrahim, aktivis pendidikan Jawa Timur.

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan bahwa tidak hanya oknum Disdik Kabupaten Sumenep, oknum pejabat yang memiliki otorisasi urusan kepegawai ASN, juga dideteksi turut serta bermain dan melakukan pengondisian pada mutasian guru SD dan SMP tahun 2023 ini dan ulah mereka pastinya sudah sangat identik pungutan-pungutan liar.

” jika kondisinya seperti ini, kami sangat mengasihani Bupati Sumenep, karena semenjak menjabat, beliau sangat serius memikirkan tentang kemajuan dunia pendidikan, tapi akibat ulah oknum-oknum ini sangat berdampak buruk terhadap dunia pendidikan itu sendiri “, terangnya.

Ibrahim juga menambahkan, bahwa dari hasil penelusurannya, tercatat atas nama Mastiyono, guru SDN Lanjuk 1 Kecamatan Manding, dilaporkan telah meninggal dunia pada beberapa waktu yang lalu, namun pada mutasian kali ini tercatat sebagai peserta mutasi, yang dibuktikan dengan menerima undangan untuk menghadiri acara seremonial mutasian yang digelar di gedung Ki Hajar Dewantara.

lucu kan? bahkan ada istilah ‘kabar burung bermain diangka 10 meter, tak ada tiket tidak bisa masuk stadion, penjagaan sangat ketat’, begitulah mereka, pastinya dampak dari ulah mereka, dapat kita amati bersama, kedepan akan ada daerah yang krisis tenaga pendidik, dan ada wilayah yang kelebihan tenaga pendidik, miris ya nasib dunia pendidikan Indonesia kita “, pungkas Ibrahim.

Sementara itu ketika diklarifikasi, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Sunarto, menjelaskan bahwa pihaknya membenarkan terkait agenda mutasi guru SD/SMP di Kabupaten Sumenep, dan terkait masa kerja guru ASN yang baru 2 tahun bekerja dan dimutasi, dirinya menyebutkan silahkan tanyakan ke Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.

iya hari ini ada mutasian guru, lebih jelasnya tanyakan ke pak Kepala Dinas Pendidikan saja “, singkat Sunarto.(red)