Berita

Khofifah Ke Sumenep Tanpa Pengawalan Polres Sumenep?

157
×

Khofifah Ke Sumenep Tanpa Pengawalan Polres Sumenep?

Sebarkan artikel ini
9F0C0A8B EB18 462B 9DE7 8215F46DC816

Sumenep, Beritata.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Polri meningkatkan kewaspadaan dalam prosedur pengamanan kunjungan pejabat tinggi, pasca terjadinya insiden penusukan tersangka teroris terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.

“(Pengamanan) akan kami evaluasi,” kata Brigjen Dedi dalam konferensi pers di Mabes Polri, beberapa waktu lalu.

Namun demikian, peningkatan kewaspadaan itu tidak serta merta akan membatasi pejabat publik dalam berinteraksi dengan masyarakat.

“Kalau untuk pejabat publik tidak bisa dibatasi untuk dekat dengan masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan Polri tidak kecolongan terkait adanya insiden penusukan Wiranto karena Polri dan TNI telah melaksanakan standar prosedur pengawalan yang semestinya.

Dari pantauan awak media ada kejanggalan saat Gubernur Khofifah bersama Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemkab Sumenep melaksanakan rangkaian safari ramadannya dengan melaksanakan salat tarawih di Masjid Jami’.

Minim pengamanan yang terpantau awak media , yang terlihat hanya Patwal dan satuan Satpol PP, padahal safari ramadhan Gubernur Jatim di Masjid Jami’ disamping melaksanakan salat tarawih juga ada pembagian sembako dan jelas-jelas melibatkan massa ratusan orang.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga membagikan 850 kantong beras kepada jemaah salat tarawih Masjid Jami’ Sumenep yang masing-masing menerima 3 kg beras.

Dari penjelasan Ketua Takmir Masjid Jami’ Husein, bahwa di era Gubernur Khofifah Indar Parawangsa ini kali pertama Gubernur Jatim hadir di Masjid Jami’, dan yang belum pernah dilakukan Gubernur- Gubernur sebelumnya.

Hasil konfirmasi awak media terhadap Ketua Takmir Masjid Jami’, mengatakan : “ Saya juga heran pengamanan sekelas Gubernur kok sangat minim, siapa yang bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu di Masjid Jami’, bukankah Masjid Jami’ atau bisa dibilang juga Masjid Agung merupakan Ikon Kabupaten Sumenep dan juga bisa dikatakan Bangunan Cagar Budaya,  meskipun Alhamdulillah pelaksanaan salat tarawih dan pembagian sembako berjalan lancar”, ujar Husein.(red)