Berita

Program Dinsos P3A Sumenep Tentang Sosialisasi PPA, Sangat Diapresiasi Ketua SMSI

144
×

Program Dinsos P3A Sumenep Tentang Sosialisasi PPA, Sangat Diapresiasi Ketua SMSI

Sebarkan artikel ini
dinsos8

Sumenep,beritata.com– Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas sosial P3A setempat, kepada semua komponin masyarakat, Selasa (28/03/2023), diapresiasi Ketua Serikat Media Saiber Indonesia (SMSI) Sumenep.

Pasalnya, kegiatan tersebut sangat erat kaitannya dengan sejumlah kasus, baik yang menimpa kaum perempuan serta anak dibawah umur.

“Saya dukung program Dinas Sosial Sumenep tentang sosialisasi perlindungan perempuan dan anak melalui tokoh masyarakat dan tokoh Agama. Apalagi akhir – akhir ini sedang marak kasus yang menimpa perempuan dan anak di Sumenep,” kata Wahyudi, ketua SMSI Sumenep.

Apalagi menurutnya, kegiatan ini dilakukan bersama tokoh Agama dan tokoh masyarakat.

Sehingga kegiatan tersebut akan cepat tersampaikan kepada masyarakat, terutama tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Setidaknya peran serta tokoh masyarakat dan Agama sangat besar, karena para tokoh tersebut merupakan orang yang dipercaya penuh oleh masyarakat,” jelasnya.

Wahyudi melanjutkan jika upaya pemerintah dalam menekan terjadinya kekerasan terhadap Perempuan dan Anak perlu di apresiasi oleh semua pihak.

“Kita sebagai media, mempunyai peran penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep Trimo, SH. MH. yang hadir sebagai pemateri diacara tersebut, mengapresiasi kegiatan diskusi panel yang di gelar oleh Dinsos P3A Sumenep bekerja sama dengan SMSI, dengan tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral”.

“Kami mendukung penuh kegiatan ini, demi memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada perempuan dan anak,” jelasnya.

Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan dapat memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya dan perlu butuh waktu yang lama untuk memulihkan si korban tersebut.

“Mari kita saling menjaga dan menghormati, dengan begitu kita tidak akan terjadi kekerasan,” tukasnya.(int)